Program Layanan Administrasi & Informasi
Pemerintah Desa Plandi
Kabupaten Purworejo

Desa
Plandi

Login Admin
Statistik Pengunjung
Info Aplikasi
Selamat Datang di Website Resmi Desa Plandi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

Info

Berita Desa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo Lakukan Observasi ke Kelompok Masyarakat di Desa Plandi

Plandi, 5 Februari 2025 – Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) mengadakan kegiatan observasi ke berbagai kelompok masyarakat di Desa Plandi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo. Kegiatan ini merupakan bagian dari Pelatihan Soft Skill bagi Mahasiswa Tahun Akademik 2024/2025, sebuah program rutin bidang Kemahasiswaan UMP yang bertujuan meningkatkan kemampuan komunikasi, kepercayaan diri, dan wawasan mahasiswa terhadap kehidupan sosial masyarakat.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa UMP dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 5–6 orang. Mereka melakukan wawancara langsung dengan berbagai organisasi dan komunitas yang ada di Desa Plandi, mulai dari PKK, Kelompok Tani, Karang Taruna, UMKM, Takmir Masjid, Grup Hadroh, Kelompok Perikanan, BUMDes, hingga PAUD.

Hasil Observasi di Berbagai Kelompok

1. PKK Desa Plandi
Mahasiswa mewawancarai Ibu Anik, yang menjelaskan bahwa PKK terbagi dalam empat Kelompok Kerja (Pokja), yaitu Pokja 1 (Lansia), Pokja 2 (Pendidikan), Pokja 3 (Lingkungan), dan Pokja 4 (Kesehatan). Kendala utama yang dihadapi PKK adalah keterbatasan sumber daya manusia dan kesibukan warga di musim tanam padi yang dapat menghambat pelaksanaan program.


2. Kelompok Tani
Kelompok tani yang diwawancarai adalah Sido Makmur 1, Sido Makmur 2, dan Subur Makmur, dengan perwakilan Bapak Jumadi dan Bapak Dwi Mardiyanto. Mereka menjelaskan bahwa tanaman padi yang biasa ditanam di Desa Plandi meliputi IR 64, Pandan Wangi, dan Ciherang. Kendala utama yang dihadapi petani adalah serangan hama, bakteri, dan tikus. Sebagai upaya pengendalian terhadap hama tersebut, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Purwodadi melakukan program Gerakan Pengendalian Hama (GERDAL) dengan bentuk kegiatannya adalah penyemprotan hama dan pembagian insektisida kepada kelopok tani.

3. Karang Taruna OSAKATAMA
Perwakilan karang taruna OSAKATAMA yaitu Devitya Ardy Marta, menjelaskan bahwa organisasi ini aktif dalam kegiatan olahraga seperti voli dan tenis meja serta memiliki pertemuan rutin bulanan. Tantangan yang dihadapi adalah banyaknya pemuda yang merantau keluar desa, sehingga mengurangi partisipasi dalam kegiatan kepemudaan.


4. UMKM
Ibu Fitri Rahayu, pelaku UMKM pembuat geblek, menjelaskan bahwa pemasaran produknya saat ini masih mengandalkan media sosial seperti WhatsApp dan metode mouth-to-mouth (dari mulut ke mulut). Produk geblek dari Desa Plandi bahkan telah dipasarkan hingga Batam dan Singapura.


5. Takmir Masjid Nurussalam dan As-Salam
Takmir Masjid Nurussalam, yang diwakili oleh Bapak Sidik, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa masjid memiliki berbagai bidang seperti pendidikan (TPQ), ekonomi (koperasi takmir masjid), dan sosial (buka puasa bersama dan peringatan hari besar Islam). Sementara itu, Takmir Masjid As-Salam, yang diwakili oleh Bapak Slamet Rebo dan Ibu Sri Sumarti, menambahkan bahwa masjid mereka juga mengelola tanah wakaf untuk kepentingan umat.


6. Grup Hadroh Jannatu Sauqiyah
Ibu Retno Nur Ambarini menjelaskan bahwa grup hadroh ini berdiri pada Juni 2022 atas inisiatif warga yang gemar seni islami. Kendala awal yang dihadapi adalah keterbatasan alat, namun telah teratasi berkat bantuan dari Dana Desa dan sarana prasarana dari Kabupaten. Saat ini, grup hadroh rutin berlatih dan telah tampil dalam berbagai acara desa.


7. Kelompok Perikanan Mina Tirta Mulya
Bapak Wanuji menjelaskan bahwa kelompok perikanan ini telah mencoba membudidayakan ikan lele dan nila dengan hasil panen yang bervariasi. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan teknis, yang kini mulai terbantu dengan pendampingan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan Purworejo. Tantangan lain adalah pemasaran ikan, terutama dalam menghadapi harga jual yang fluktuatif.


8. BUMDes Makmur Sejahtera
Bapak Budiyanto dan Ibu Titin Dwi Kurniawati menyampaikan bahwa BUMDes ini memiliki berbagai unit usaha, seperti penggilingan padi, penyewaan tratak, penyewaan kios, katering, pengeringan gabah, dan agen BRILink. Kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya sumber daya manusia serta persaingan ketat dalam pemasaran beras. Kedepan, BUMDes berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk menjadi pemasok dalam program makan siang gratis.


9. PAUD Permata Hati
Ibu Dewi Mustikawati menjelaskan bahwa dalam mendidik anak, setiap guru harus memahami karakter individu mereka. Metode pembelajaran di PAUD ini menekankan pada pendidikan agama dan pengetahuan dasar dengan memberikan contoh perilaku yang dapat ditiru anak-anak.

 

Dampak Positif Kegiatan Observasi
Kegiatan observasi ini memberikan wawasan baru bagi mahasiswa UMP mengenai kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat desa. Selain itu, interaksi langsung dengan berbagai kelompok masyarakat di Desa Plandi juga melatih mahasiswa dalam berkomunikasi, beradaptasi, serta memahami tantangan yang dihadapi warga desa dalam berbagai sektor.

Dengan adanya program seperti ini, diharapkan mahasiswa UMP tidak hanya mendapatkan pengalaman akademik tetapi juga keterampilan sosial yang dapat bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat dan dunia kerja di masa depan.

Beri Komentar

Komentar Facebook

layananmandiri

Hubungi Aparatur Desa Untuk mendapatkan PIN

Statistik Penduduk

Total Populasi Desa Plandi

333 333

358 691

691

691 691

TOTAL : 691 ORANG

(BELUM MENGISI DATA = 0 ORANG)

333

LAKI-LAKI

358

PEREMPUAN

Lokasi Kantor Desa

Alamat:Jl. Mahesa Jenar RT 01, RW 01, Desa Plandi, Purwodadi, Purworejo, Kp. 54173
Desa : Plandi
Kecamatan : Purwodadi
Kabupaten : Purworejo
Kodepos : 54173

Peta Wilayah Desa

Transparansi Anggaran

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan

Anggaran:Rp 469.526.436,00
Realisasi:RP 155.888.144,00

33.2%

Belanja

Anggaran:Rp 1.324.992.426,00
Realisasi:RP 165.541.459,00

12.49%

Pembiayaan

Anggaran:Rp 56.541.270,00
Realisasi:RP 56.541.270,00

100%

APBDes 2024 Pendapatan

Alokasi Dana Desa

Anggaran:Rp 298.526.436,00
Realisasi:RP 148.888.144,00

49.87%

Bantuan Keuangan Provinsi

Anggaran:Rp 150.000.000,00
Realisasi:RP 0,00

0%

Bantuan Keuangan Kabupaten/Kota

Anggaran:Rp 21.000.000,00
Realisasi:RP 7.000.000,00

33.33%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa

Anggaran:Rp 515.798.522,00
Realisasi:RP 85.811.405,00

16.64%

Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa

Anggaran:Rp 659.873.000,00
Realisasi:RP 52.789.500,00

8%

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa

Anggaran:Rp 21.672.450,00
Realisasi:RP 0,00

0%

Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa

Anggaran:Rp 54.248.454,00
Realisasi:RP 10.740.554,00

19.8%

Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa

Anggaran:Rp 73.400.000,00
Realisasi:RP 16.200.000,00

22.07%

Program Layanan Administrasi & Informasi
Pemerintah Desa Plandi
Kabupaten Purworejo

Desa
Plandi

Login Admin
Statistik Pengunjung
Info Aplikasi

Berita Desa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo Lakukan Observasi ke Kelompok Masyarakat di Desa Plandi

Plandi, 5 Februari 2025 – Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) mengadakan kegiatan observasi ke berbagai kelompok masyarakat di Desa Plandi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo. Kegiatan ini merupakan bagian dari Pelatihan Soft Skill bagi Mahasiswa Tahun Akademik 2024/2025, sebuah program rutin bidang Kemahasiswaan UMP yang bertujuan meningkatkan kemampuan komunikasi, kepercayaan diri, dan wawasan mahasiswa terhadap kehidupan sosial masyarakat.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa UMP dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 5–6 orang. Mereka melakukan wawancara langsung dengan berbagai organisasi dan komunitas yang ada di Desa Plandi, mulai dari PKK, Kelompok Tani, Karang Taruna, UMKM, Takmir Masjid, Grup Hadroh, Kelompok Perikanan, BUMDes, hingga PAUD.

Hasil Observasi di Berbagai Kelompok

1. PKK Desa Plandi
Mahasiswa mewawancarai Ibu Anik, yang menjelaskan bahwa PKK terbagi dalam empat Kelompok Kerja (Pokja), yaitu Pokja 1 (Lansia), Pokja 2 (Pendidikan), Pokja 3 (Lingkungan), dan Pokja 4 (Kesehatan). Kendala utama yang dihadapi PKK adalah keterbatasan sumber daya manusia dan kesibukan warga di musim tanam padi yang dapat menghambat pelaksanaan program.


2. Kelompok Tani
Kelompok tani yang diwawancarai adalah Sido Makmur 1, Sido Makmur 2, dan Subur Makmur, dengan perwakilan Bapak Jumadi dan Bapak Dwi Mardiyanto. Mereka menjelaskan bahwa tanaman padi yang biasa ditanam di Desa Plandi meliputi IR 64, Pandan Wangi, dan Ciherang. Kendala utama yang dihadapi petani adalah serangan hama, bakteri, dan tikus. Sebagai upaya pengendalian terhadap hama tersebut, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Purwodadi melakukan program Gerakan Pengendalian Hama (GERDAL) dengan bentuk kegiatannya adalah penyemprotan hama dan pembagian insektisida kepada kelopok tani.

3. Karang Taruna OSAKATAMA
Perwakilan karang taruna OSAKATAMA yaitu Devitya Ardy Marta, menjelaskan bahwa organisasi ini aktif dalam kegiatan olahraga seperti voli dan tenis meja serta memiliki pertemuan rutin bulanan. Tantangan yang dihadapi adalah banyaknya pemuda yang merantau keluar desa, sehingga mengurangi partisipasi dalam kegiatan kepemudaan.


4. UMKM
Ibu Fitri Rahayu, pelaku UMKM pembuat geblek, menjelaskan bahwa pemasaran produknya saat ini masih mengandalkan media sosial seperti WhatsApp dan metode mouth-to-mouth (dari mulut ke mulut). Produk geblek dari Desa Plandi bahkan telah dipasarkan hingga Batam dan Singapura.


5. Takmir Masjid Nurussalam dan As-Salam
Takmir Masjid Nurussalam, yang diwakili oleh Bapak Sidik, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa masjid memiliki berbagai bidang seperti pendidikan (TPQ), ekonomi (koperasi takmir masjid), dan sosial (buka puasa bersama dan peringatan hari besar Islam). Sementara itu, Takmir Masjid As-Salam, yang diwakili oleh Bapak Slamet Rebo dan Ibu Sri Sumarti, menambahkan bahwa masjid mereka juga mengelola tanah wakaf untuk kepentingan umat.


6. Grup Hadroh Jannatu Sauqiyah
Ibu Retno Nur Ambarini menjelaskan bahwa grup hadroh ini berdiri pada Juni 2022 atas inisiatif warga yang gemar seni islami. Kendala awal yang dihadapi adalah keterbatasan alat, namun telah teratasi berkat bantuan dari Dana Desa dan sarana prasarana dari Kabupaten. Saat ini, grup hadroh rutin berlatih dan telah tampil dalam berbagai acara desa.


7. Kelompok Perikanan Mina Tirta Mulya
Bapak Wanuji menjelaskan bahwa kelompok perikanan ini telah mencoba membudidayakan ikan lele dan nila dengan hasil panen yang bervariasi. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan teknis, yang kini mulai terbantu dengan pendampingan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan Purworejo. Tantangan lain adalah pemasaran ikan, terutama dalam menghadapi harga jual yang fluktuatif.


8. BUMDes Makmur Sejahtera
Bapak Budiyanto dan Ibu Titin Dwi Kurniawati menyampaikan bahwa BUMDes ini memiliki berbagai unit usaha, seperti penggilingan padi, penyewaan tratak, penyewaan kios, katering, pengeringan gabah, dan agen BRILink. Kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya sumber daya manusia serta persaingan ketat dalam pemasaran beras. Kedepan, BUMDes berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk menjadi pemasok dalam program makan siang gratis.


9. PAUD Permata Hati
Ibu Dewi Mustikawati menjelaskan bahwa dalam mendidik anak, setiap guru harus memahami karakter individu mereka. Metode pembelajaran di PAUD ini menekankan pada pendidikan agama dan pengetahuan dasar dengan memberikan contoh perilaku yang dapat ditiru anak-anak.

 

Dampak Positif Kegiatan Observasi
Kegiatan observasi ini memberikan wawasan baru bagi mahasiswa UMP mengenai kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat desa. Selain itu, interaksi langsung dengan berbagai kelompok masyarakat di Desa Plandi juga melatih mahasiswa dalam berkomunikasi, beradaptasi, serta memahami tantangan yang dihadapi warga desa dalam berbagai sektor.

Dengan adanya program seperti ini, diharapkan mahasiswa UMP tidak hanya mendapatkan pengalaman akademik tetapi juga keterampilan sosial yang dapat bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat dan dunia kerja di masa depan.

Beri Komentar

Komentar Facebook